Kamis, 10 Agustus 2017

Optimalisasi Ekonomi Kreatif Melalui Desa Wisata Kopi

Optimalisasi Ekonomi Kreatif Melalui Desa Wisata Kopi

 


Jatiarjo Prigen Pasuruan

Sektor pariwisata sudah menjadi industri terbesar dewasa ini baik dilihat dari jumlah tenaga kerja yang terserap maupun dari jumlah rupiah yang dihasilkan. Sebagai suatu potensi baru di tengah tren pariwisata modern, pencarian objek wisata yang unik dan beragam mengakibatkan daerah-daerah baru, kawasan pedalaman, atau desa-desa tradisional tidak luput dari sasaran kunjungan wisatawan. Saat ini, desa wisata dipandang menyimpan pesona yang unik dalam bentuk kehidupan sehari-hari di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Inilah yang menjadi daya tarik bagi sebagian wisatawan yang biasa berhadapan dengan kehidupan modern perkotaan.
Desa wisata memiliki corak pengembangan pariwisata melalui creative tourism dalam hal ini adalah industri ekonomi kreatif. Desa wisata juga terlihat mampu menghasilkan beberapa produk ekonomi kreatif seperti kerajinan tangan, makanan dan minuman, seni pertunjukan, dan arsitektur pedesaan. Desa Wisata adalah suatu kawasan yang menawarkan keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian perdesaan baik dari kehidupan sosial ekonomi, sosial budaya, adat istiadat, keseharian, memiliki arsitektur bangunan dan struktur tata ruang desa yang khas, atau kegiatan perekonomian yang unik dan menarik serta mempunyai potensi untuk dikembangkannya berbagai komponen kepariwisataan, misalnya atraksi, akomodasi, makanan minuman, dan kebutuhan wisata lainnya.
Jatiarjo dikenal masyarakat luas sebagai desa yang menjadi jalur wisata. Meski demikian, desa ini bukan merupakan desa wisata. Komitmen masyarakat Jatiarjo untuk meningkatkan perekonomiannya dengan memanfaatkan semua potensi yang ada di desa saat ini, telah mendorong masyarakat Jatiarjo untuk merancang konsep desa wisata kopi.
Bermula dari kegiatan sekolah pertanian yang diadakan oleh Kaliandra Sejati Foundation dengan mengumpulkan para pemuda desa Jatiarjo untuk diajari metode bercocok taman dengan cara organik. Para pemuda diarahkan dengan memanfaatkan sampah organik menjadi bahan pupuk yang ekonomis dan ramah lingkungan guna meningkatkan kualitas tanaman agar panen bisa melimpah, khusunya pada tanaman kopi yang menjadi komoditi utama pada desa Jatiarjo.
Sebuah Festival Nyeduh Kopi diadakan di desa Jatiarjo Festival ini sengaja digelar menandai peresmian desa Jatiarjo sebagai Desa Wisata Kopi. Festival Nyeduh Kopi diikuti ratusan peserta. Sebagian besar peserta yang mengikuti festival tampak sudah terbiasa menyeduh kopi secara tradisional. Melalui festival dan peresmian Desa Wisata Kopi tersebut, masyarakat Jatiarjo diharapkan bisa mendapatkan pemasukan dari kunjungan wisatawan, selain pemasukan dari hasil panen kopi.
Desa wisata kopi menawarkan edukasi dalam pembuatan kopi, menawarkan paket liburan ke pengunjung mulai dari cara menyeduh, menumbuk, hingga menyajikan kopi. Festival Nyeduh Kopi dan peresmian Desa Wisata Kopi Jatiarjo ini digelar bersamaan dengan Sarasehan Tani Nasional dengan tema “Membangun Sinergi, Menguatkan Petani”. Sarasehan yang diselenggarakan oleh komunitas Averroes dan beberapa mitra strategis, diikuti sekitar 500 peserta dari latar belakang pekerjaan dan profesi yang berbeda.

Oleh : Mohammad Yaskun

http://prakarsa-jatim.com/optimalisasi-ekonomi-kreatif-melalui-desa-wisata-kopi/