Optimalisasi Ekonomi Kreatif Melalui Desa Wisata Kopi
Jatiarjo Prigen Pasuruan
Sektor pariwisata sudah menjadi industri
terbesar dewasa ini baik dilihat dari jumlah tenaga kerja yang terserap
maupun dari jumlah rupiah yang dihasilkan. Sebagai suatu potensi baru
di tengah tren pariwisata modern, pencarian objek wisata yang unik dan
beragam mengakibatkan daerah-daerah baru, kawasan pedalaman, atau
desa-desa tradisional tidak luput dari sasaran kunjungan wisatawan. Saat
ini, desa wisata dipandang menyimpan pesona yang unik dalam bentuk
kehidupan sehari-hari di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Inilah yang
menjadi daya tarik bagi sebagian wisatawan yang biasa berhadapan dengan
kehidupan modern perkotaan.
Desa wisata memiliki corak pengembangan pariwisata melalui creative tourism dalam
hal ini adalah industri ekonomi kreatif. Desa wisata juga terlihat
mampu menghasilkan beberapa produk ekonomi kreatif seperti kerajinan
tangan, makanan dan minuman, seni pertunjukan, dan arsitektur pedesaan.
Desa Wisata adalah suatu kawasan yang menawarkan keseluruhan suasana
yang mencerminkan keaslian perdesaan baik dari kehidupan sosial ekonomi,
sosial budaya, adat istiadat, keseharian, memiliki arsitektur bangunan
dan struktur tata ruang desa yang khas, atau kegiatan perekonomian yang
unik dan menarik serta mempunyai potensi untuk dikembangkannya berbagai
komponen kepariwisataan, misalnya atraksi, akomodasi, makanan minuman,
dan kebutuhan wisata lainnya.
Jatiarjo dikenal masyarakat luas sebagai
desa yang menjadi jalur wisata. Meski demikian, desa ini bukan
merupakan desa wisata. Komitmen masyarakat Jatiarjo untuk meningkatkan
perekonomiannya dengan memanfaatkan semua potensi yang ada di desa saat
ini, telah mendorong masyarakat Jatiarjo untuk merancang konsep desa
wisata kopi.
Bermula dari kegiatan sekolah pertanian
yang diadakan oleh Kaliandra Sejati Foundation dengan mengumpulkan para
pemuda desa Jatiarjo untuk diajari metode bercocok taman dengan cara
organik. Para pemuda diarahkan dengan memanfaatkan sampah organik
menjadi bahan pupuk yang ekonomis dan ramah lingkungan guna meningkatkan
kualitas tanaman agar panen bisa melimpah, khusunya pada tanaman kopi
yang menjadi komoditi utama pada desa Jatiarjo.
Sebuah Festival Nyeduh Kopi diadakan di
desa Jatiarjo Festival ini sengaja digelar menandai peresmian desa
Jatiarjo sebagai Desa Wisata Kopi. Festival Nyeduh Kopi diikuti ratusan
peserta. Sebagian besar peserta yang mengikuti festival tampak sudah
terbiasa menyeduh kopi secara tradisional. Melalui festival dan
peresmian Desa Wisata Kopi tersebut, masyarakat Jatiarjo diharapkan bisa
mendapatkan pemasukan dari kunjungan wisatawan, selain pemasukan dari
hasil panen kopi.
Desa wisata kopi menawarkan edukasi
dalam pembuatan kopi, menawarkan paket liburan ke pengunjung mulai dari
cara menyeduh, menumbuk, hingga menyajikan kopi. Festival Nyeduh Kopi
dan peresmian Desa Wisata Kopi Jatiarjo ini digelar bersamaan dengan
Sarasehan Tani Nasional dengan tema “Membangun Sinergi, Menguatkan
Petani”. Sarasehan yang diselenggarakan oleh komunitas Averroes dan
beberapa mitra strategis, diikuti sekitar 500 peserta dari latar
belakang pekerjaan dan profesi yang berbeda.
Oleh : Mohammad Yaskun
http://prakarsa-jatim.com/optimalisasi-ekonomi-kreatif-melalui-desa-wisata-kopi/